Sabtu, 07 April 2012

Teman keponakan ku

Ponakanku, Ana, merayakan hutnya
pada umur yg selalu ditunggu para
abg, karena pada umur itu seorang
prempuan dah dianggap dewasa.
Karen aku pernah kerja sebagai EO.
Ana minta tolong aku untuk
mengatur pesta hutnya. Aku tanya
ma Ana, dia maunya pestanya
seperti apa dan berapa budgetnya
yang disediakan ortunya. Bapaknya
Ana adalah adik kandungku,
makanya Ana bebas sekali ma aku.
Kalo becanda dah kaya ma
temennya, padahal umurku dan dia
berbeda jauh sekali, 20 tahun lebih.
Ya gak apa, jadi aku awet muda kan
kalo banyak bergaul dengan bag
(termasuk menggauli kale). Setelah
aku mendapat info yang
dibutuhkan, aku mencari cafe atau
bar yang deket dengan rumah
adikku, sehingga gak problem
dengan trafik yang macet. Aku nego
dengan manajer bar itu mengenai
arrangement pesta hut nya Ana.
Karena ini pesta abg, makan malem
mah ala kadarnya saja, yang penting
banyak minumannya, non alkoholik
tentunya. Aku juga minta disediakan
MC dari bar yang bisa memandu
beberapa games untuk
memeriahkan suasana. Aku minta
adikku menyediakan beberapa
suvenir dari kantornya sebagai
hadiah untuk games itu. "An,
temen2 kamu kece2 gak". "So pasti
om, ana gitu loh". wah asik juga nih,
banyk yg bisa dilihat, "Tapi mreka
datengnya bawa pasangan lo om".
Wah, kecewa juga aku
mendengarnya.
Sampe pada hari H nya. undangan
dibuat jam 8 malem. Adik dan
iparku dah standby di bar untuk
menyambut temen2 Ana, setelah
makan malam, acara potong kue
dilakukan, gak ada coreng muka
pake krim kue yang sering dilakukan
pada acara abg. Setelah itu adikku
dan istrinya pulang karena
selanjutnya adalah acara buat para
abg. Ana minta aku tetap stay, dia
tajut kalo ada acara yang meleset
dari rencana. "Om kan gak ada
siapa2 dirumah, mending juga
disini, ntar om turun ja ma temenku
yang gak bawa pasangan". Memang
tadi aku liat ada beberapa
prempuan abg yang dateng
bergerombol tanpa kawalan
pasangannya. Acara games
berlangsung meriah, palagi MC nya
pinter banget membuat suasana
jadi ceria. Setelah acara games
slesai, sampailah pada acara
puncak. Musik berdentam keras,
ditingkahi dengan celoteh DJ yang
mengajak para tetamu untuk mulai
goyang. "Om, ini Ayu, om temenin
Ayu ya, dia gak punya pasangan",
Ana mengenalkan aku pada seorang
abg, seumuranlah ma Ana. Cantik,
wajahnya dihiasi dengan sepasang
mata uang indah, bulu mata yang
lentik, hidung mancung dan bibir
mungil yang merekah. Yang menarik
perhatainku, Ayu punya kumis tipis
diatas bibirnya yang mengundang
untuk dikecup. Diruang yang
temaran aku masi bisa menikmati
wajah ayunya Ayu. Nama yang
sangat sesuai dengan orangnya lagi.
Yang lebi menarik lagi, dadanya
dihiasi dengan sepasang tonjolan
yang lumayan besar. Palagi Ayu
mengenakan t shirt dan jin ketat,
sehingga semua yang menonjol
ditubuhnya menjadi nampak
dengan jelas. Pinggangnya ramping
dan pinggu serta pantat yang
membulat sehingga badannya yang
imut berpotongan seperti biola,
sangat menggugah napsu. "Om, tu
apanya Ana si", teriak Ayu ditengah
bisingnya musik. "Aku kakak
bokapnya Ana". "Kok beda ya om".
"apa bedanya?" "Om kliatan lebi
mudah, badan om atletis sekali, gak
kaya bokapnya Ana, dah botak
gendut pula". "Lelaki kan juga mesti
jaga penampilan, gak prempuan aja
kan". "Bener banget om, duduk yuk
om". aku mengambil 2 soft drink
dan duduk dipojokan berdua Ayu,
kringeten juga jingkrakan ngiktui
goyangannya Ayu. "Yu, kamu seksi
banget deh, kamu yang paling seksi
dari semua yang dateng, Ana ja
kalah seksi ma kamu". "Om suka
kan ngeliatnya". "Suka banget Yu,
palagi kalo gak pake apa2", godaku
menjurus. "Ih si om, mulai deh
genitnya, ntar kalo liat Ayu gak pake
apa2, gak bisa nahan diri lagi".
"Mangnya kamu suka gak pake apa2
didepan lelaki?" "Depan cowokku
om". "Wah bole dong skarang
depan aku ya". "Maunya". Musik
berganti dengan musik yang lembut.
"Om turun lagi yuk, Ayu pengen
dipeluk om". Aku turun lagi dan
melantai (ngepel kale) dengan Ayu,
Ayu kupeluk erat, terasa sekali toket
besarnya mengganjal didadaku. "Yu
toket kamu besar ya, sering diremes
ya", bisikku. "Iya om". Aku mencium
telinganya, Ayu menggeliat kegelian,
"om, nakal ih". "Tapi suka kan". Ayu
gak menjawab, kembali aku
mencium lehernya sehingga Ayu
menggelinjang. Ayu mempererat
pelukannya, aku seneng ja dipeluk
abg seksi kaya Ayu. Sampe acara
slesai Ayu nempel terus ma aku.
"Om tinggal sendiri ya". "Kok tau".
"ana yang bilang, napa si om tinggal
sendiri". "aku dah cere Yu, anak2
ikut ibunya, napa kamu mo
gantiin?" "Mangnya om mau ma
Ayu, Ayu kan masi abg, ntar om
malu lagi jalan ma Ayu". "Wah
malah bangga Yu, biasa jalan ma
abg yang cantik dan seksi kaya
kamu". Ketika ana melihat Ayu
nempel terus ma aku, dia mulai
godain,"Wah ada yang nempel terus
neh kaya prangko, ayu cantik kan
om, pasti om suka deh ma Ayu, aku
kan tau selera om kaya apa". Aku
hanya senyum saja, Ayu cemberut
jadinya, "Udah deh loe sana ma
cowok loe aja, gak bole liat orang
lagi seneng ja". "Iya deh", Ana
meninggalkan kami sambil tertawa
berderai.
Setelah acara selesai, aku
membereskan administrasinya
dengan pihak bar. "Om, makasi
banyak ya buat bantuannya, kalo
gak ada om pasti pestaku gak
semeriah ini. Yu kamu puilang ikutan
om ku ja, dia searah kok sama
rumah kamu. Om anterin ayu dulu
ya, jangan diapa2in lo temenku yang
seksi ini, dah tengah malem
soalnya", ana tersenyum sambil
menjabat tanganku. "Mau aku anter
pulang Yu", tanyaku menoleh ke
ayu. "Bole, kalo gak ngerepotin om".
"Buat prempuan secantik dan
sesekai kamu apa si yang repot".
Ayu aku gandeng menuju ke tempat
parkir. "Om, Ayu males pulang deh".
"Lo napa". "Dirumah gak ada siapa2
om, mending juga ma om ada yang
nemenin Ayu ngobrol". "Mangnya
ortu kemana". "Wah ortu mah sibuk
ma urusan masing2, Ayu jarang
ketemu ortu biar serumah juga. ayu
ketemu ortu kalo ada keperluan ja,
minta duit". "O gitu, kamu mo ikut
aku ke apartmen?' "Bole om". "Gak
takut ma aku". "Mangnya om mo
makan Ayu". "Mau makan bagian2
tertentu dibadan kamu". Ih si om,
bisa aja". Sepanjang perjalanan ke
apartmenku ayu curhat mengenai
kondisinya, aku menjadi pendengar
yang baik saja, sesekali aku kasi
komentar. "Om, ayu suka deh lelaki
kaya om, mature sekali, lagian om
ganteng banget, atletis lagi
badannya. Om sering maen ma abg
ya". "Sesekali ja Yu, kalo ada yg seksi
kaya kamu, kamu mau kan maen
ma aku". Ayu diem saja, tapi
tangannya mulai mengelus2
pahaku, aku tau itu jawabannya atas
pertanyaanku.
Sesampainya di apartmen, aku
langsung parkir mobil di basement
di lot yang diperuntukkan buat aku.
Ayu kugandeng ke lift dan lift
melumcur ke lantai 40, dimana aku
tinggal. Di lift ayu kupeluk dan
kucium pipinya, "Oom", ayu hanya
melenguh sambil memperat
pelukannya ke aku. Di apartment,
Ayu langsung inspeksi, apartmenku
kecil, ada 2 kamar tidur, ruang tamu
yang menyatu dengan ruang makan
dan pantri. Di bagian belakang ada
tempat untuk cuci pakean dan
balkonnya lumayan luas untuk
jemur pakean. Ayu cukup lama
berdiri di alok menatap kerlap kerlip
lampu kota. Aku memeluknya dari
belakang sambil mencium
kuduknya. Ayu mengeglinjang tapi
dia membiarkan tanganku yang
mulai mengelus toketnya dari luar t
shirtnya. "Ooom", lenguhnya ketika
toket montoknya mulai kuremas2.
Ayu menggeser2kan pantatnya yang
membulat ke selangkanganku.
Kontolku dah mengejang dengan
kerasnya. "Ih, om dah ngaceng ya",
katanya sambil terus
menggeser2kan pantatnya ke
kekontolku. aku makin gemes
meremes2 toketnya, terasa sekali
besar dan kencengnya toket abg
montok ini. "Om, ayu dah pengen
om, masuk yuk".
Di sofa Ayu langsung melepas
pakean luarnya. Wah baru seumur
segini dah liar banget ni anak,
pikirku. Ya aku seneng ja dapet abg
yang liar kaya Ayu gini, pasti nikmat
banget dientotinnya. Aku
mengeluarkan 2 soft drink dari
lemari es. Aku melotot melihat ayu
muncul dengan daleman bikini yang
minim dan seksi. Toketnya seakan
mau tumpah dari branya yang
minim sekali. Demikian pula
jembutnya berhamburan dari cd
bikini yang model g string itu. "Yu,
duduk disebelahku, kamu mau gak
aku pijitin", tanyanya. aku tinggal
memakai celana panjangnya saja.
Baju dah kulepas. Ayupun duduk
membelakangiku. Aku mulai memijit
pelan keningnya dari belakang. Dari
kening turun ke kuduk. Ayu hanya
terpejam saja menikmati pijitanku,
turun lagi ke pundak. "Enak om",
katanya. "Memangnya om pernah
jadi tukang pijit ya", godanya. Aku
diam saja, tapi tanganku meluncur
ke toketnya. Jariku kembali
menelusuri toketnya, kuelus2
dengan lembut. Ayu terdiam,
napasnya mulai memburu terengah.
Jari kuselipkan ke branya dan
mengkilik2 pentilnya. Pentilnya
langsung mengeras, "Ooom",
lenguhnya. Aku langsung saja
meremes2 toketnya dengan penuh
napsu. Ayu bersandar di dadaku
yang bidang. Aku kembali menciumi
lehernya sementara kedua toketnya
terus saja kuremes2, sehingga
napsunya makin berkobar.
Kemudian aku minta ayu berbalik
sehingga kami duduk berhadapan.
Ayu tak menunggu lama, aku segera
mengecup bibirnya. Dibalas dengan
ganas. Bibirnya kukulum, lidahnya
menjalar didalam mulutku
sementara tangannya segera turun
mencari kontolku. Diusap2, terasa
sekali kontolku sudah ngaceng
berat, keras sekali. Segera ikat
pinggangku dibuka, celanaku
dibuka. Aku berdiri sehingga celana
panjangku meluncur ke lantai.
kontolku yang besar panjang itu
nongol dari bagian atas CD ku yang
mini. Kami segera bergelut. Aku
terus meremas-remas toketnya
sementara Ayu mengocok kontolku.
"om keras banget, gede lagi",
katanya sambil jongkok didepanku,
melepas cdku dan menciumi
kontolku dan menghisap daerah
sekelilingnya termasuk biji pelernya.
"Aah Yu, kamu pinter banget bikin
aku nikmat", erangku.
"aaaduuuuuhh. Yu..enak banget
emutanmu". kontolku dijilati
seluruhnya kemudian dimasukkan
ke mulutnya, dikulum dan diisep2.
Kepalanya mengangguk2 mengeluar
masukkan kontolku di mulutnya.
Akhirnya aku gak tahan lagi. Ayu
kubopong ke kamar.
Ayu kubaringkan diranjang. Sambil
terus meremas2 toketnya tanganku
satunya nyelip ke balik cd bikininya
yang g string itu. Otomatis pahanya
mengangkang, sehingga aku
dengan mudah mempermainkan
jembutnya yang lebat. "Om, geli",
erangnya. "geli apa nikmat Yu",
tanyanya. "Dua2nya om, Ayu
dientot dong om, udah kepengin
banget nih", katanya to the point.
Tanganku menyusup ke
punggungnya sambil mengecup
bibirnya. Tali pengikat bra kutarik
sehingga toketnya membusung
menantang untuk diremas dan
dikenyot pentilnya, tanpa penutup
lagi. Ikatan CD bikini kutarik dengan
mulutku sehingga lepaslah semua
penutup tubuhnya yang minim. "Yu
kamu napsuin banget deh", kataku.
Aku langsung saja menindihnya.
****** kuarahkan ke belahan
memeknya yang sudah basah dan
sedikit terbuka, lalu aku menekan
kontolku sehingga kepala kontolku
mulai menerobos masuk
memeknya. Ayu mengerang
keenakan sambil memeluk
punggungku. Aku kembali menciumi
bibirnya. Lidahnya menjulur masuk
mulutku lagi dan segera kuisep2.
sementara itu aku terus menekan
pantatku pelan2 sehinggga kepala
kontolku masuk memeknya makin
dalam dan bless, kontolku sudah
masuk setengahnya kedalam
memeknya. "Aah, om nikmat banget
om", erangnya sambil
mencengkeram punggungku. Kedua
kakinya dilingkarkan di pinggangku
sehingga ****** besarku langsung
ambles semuanya di memeknya.
"Om, ssh, enak om, terusin",
erangnya. Ayu menggeliat2 ketika
aku mulai mengeluarmasukkan
kontolku di memeknya. Ayu
mengejang2kan memeknya
meremes2 kontolku yang sedang
keluar masuk itu. "Yu, nikmat banget
empotan memek kamu, kamu masi
muda gini dah pinter ngeladenin
napsuku", erangku. aku
memeluknya dan kembali menciumi
bibirnya, dengan menggebu2
bibirnya kulumat, Ayu mengiringi
permainan bibirku dengan
membalas mengulum bibirku.
Terasa lidahnya menerobos masuk
mulutku. Aku mengenjotkan
kontolku keluar masuk makin cepat
dan keras, Ayu menggeliatkan
pinggulnya mengiringi keluar
masuknya kontolku di memeknya.
Setiap kali aku menancapkan
kontolku dalam2 Ayu melenguh
keenakan. Terasa banget kontolku
menyesaki seluruh memeknya
sampe kedalem. Karena
lenguhannya aku makin bernapsu
mengenjotkan kontolku. Gak bisa
cepet2 karena kakinya masih
melingkar dipinggangku, tapi
cukuplah untuk menimbulkan
rangsang nikmat di memeknya.
Kenikmatan terus berlangsung
selama aku terus mengenjotkan
kontolku keluar masuk,
akhirnya Ayu gak tahan lagi. Jepitan
kakinya di pinggangku terlepas dan
di kangkangkan lebar2. Posisi ini
mempermudah gerakan kontolku
keluar masuk memeknya dan
rasanya masuk lebih dalam lagi.
Tidak lama kemudian Ayu memeluk
punggungku makin keras "Om, Ayu
mau nyampe om". "Kita bareng ya
Yu", kataku sambil mempercepat
enjotanku. "Om, gak tahan lagi om,
Ayu nyampe om,aakh", jeritnya
saking nikmatnya. Kakinya kembali
melingkar di pinggangku sehingga
kontolku nancep dalam sekali di
memeknya. memeknya otomatis
mengejang2 ketika Ayu nyampe
sehingga bendungan pejuku bobol
juga. "Akh Yu, aku ngecret Yu, akh",
aku mengerang sambil
mengecretkan pejuku beberapa kali
di memeknya. Dengan nafas yang
terengah engah dan badan penuh
dengan keringat, Ayu kupeluk
sementara kontolku masih tetep
nancep di memeknya. Ayu
menikmati enaknya nyampe. Setelah
gak ngos2an, aku mencabut
kontolku dari memeknya.kontolku
berlumuran lendir memeknya dan
pejuku sendiri. Aku berbaring
disebelahnya. "Yu, kamu nikmat
banget deh kalo dientot. Kamu yang
paling nikmat dari semua abg yang
pernah aku entot", kataku sambil
mengelus2 pipiku. "Ayu mo kok
tinggal sama om, biar om gak usah
repot cari abg kalo pengen *******.
Udah tersedia di rumah", katanya
sambil tersenyum. Aku diam saja.
"Om, Ayu ngantuk dan cape". "Ya
udah, tidur ja Yu, besok kita
tenmpur lagi". Aku mematikan
lampu dan tak lama kemudian kami
dah terlelap diranjang yang kusut
bertlanjang bulet.
Hari sudah mulai terang ketika kami
terbangun. Aku merasa lapar, ayu
juga, "Om, Ayu laper om", katanya.
"Iya Yu, aku juga laper lagi nih, abis
kerja keras sih", jawabku. "Mandi
dulu yuk" ajakku. Kami bercanda-
canda di kamar mandi seperti anak
kecil saling menggosok dan
berebutan sabun, aku kemudian
menarik tubuhnya merapat ke
tubuhku. Aku duduk di toilet dan
Ayu duduk dipangkuanku dan aku
mengusap2 pahanya. "Kamu cantik
sekali, Yu", rayuku. Tanganku
pindah ke bukit memeknya
mempermainkan jembutnya yang
lebat. Aku bisa melakukan itu karena
ayu mengangkangkan pahanya.
Tanganku terus menjalar ke atas ke
pinggangnya. "geli om", katanya
ketika tanganku menggelitiki
pinggangnya. Ayu menggeliat2
jadinya. Segera aku meremes2
toketnya."toket kamu besar ya Yu,
kenceng lagi", kataku. "om suka
kan", jawabnya. "ya Yu, aku suka
sekali setiap inci dari tubuhmu",
jawabku sambil terus meremes2
toketnya. Aku kemudian mencium
bibirnya. Akhirnya usailah
kemesraan di kamar mandi. Kami
saling mengeringkan badan, dengan
masih bertelanjang bulet, aku
menyiapkan sarapan buat kita ber 2.
Indomi rasa presiden ja ya Yu". "Ya
abis iklannya indomi dipake ma
capres kan". "Bisa aja si om, boleh
deh, Ayu suka kok apa aja, asal om
yang sediain". "Ih manjanya". "Tapi
om suka kan Ayu manja2 ma om".
"Suka banget Yu". "ayu tinggal ma
om ya, boleh ya om". "Nanti om
dituduh melarikan anak dibawah
umur lagi ma ortu kamu, kan repot
kalo dilaporkan polisi sgala. Ayu
bole kok kapan aja mo nginep
disini". Ayu diem saja, kulihat ada
raut kekecewaan diwajahnya.
"Jangan kecewa dong sayang, aku
buatin dulu ya indomi rasa
presidennya". Dia kembali
tersenyum. Cantik sekali Ayu,
wajahnya yang tanpa riasan sama
sekali tampak cantik segar dan
muda sekali. aku langung on lagi
ngeliatnya. Segera aku menyiapkan
sarapan. "Kamu mo minum apaan
Yu, ada teh kopi atau susu. Kalo
susu mah kamu dah punya ya,
besar lagi". "Oom", katanya manja.
Aku nyiapin tehm manis ja buat aku
dan dia. Setelah indominya mateng,
aku tambahin bawang goreng,
sedikit kecap asin dan roiko
penedap rasa. "Om enak banget
indomi bikinan om, kalo dirumah
bikinan pembokat gak seenak
bikinan om". "Kalo suka ya tambah
lagi ya, nanti aku bikinin lagi".
"enggak lah om, ni kan ukuran
jumbo, semangkok juga ayu dah
kenyang". "semalem kan ukuran
jumbo yang masuk, dah kenyang
juga". "O kalo yang itu masi pengen
berkali2 lagi". "Haah, berkali2 lagi".
"Iya om, abis nikmat banget si, abis
sarapan maen lagi ya om". Luar
biasa napsunya ni abg pikirku, ya
gak apalah, malah aku bisa nikmati
ayu terus2an.
Di kamar, ayu sudah berbaring
diranjang. kontolku yang belum
diapa2in sudah ngaceng berat. Aku
segera mengecup bibirnya, beralih
ke lehernya dan kemudian turun ke
toketnya. toketnya kuremes2, ayu
terengah, napsunya berkobar lagi.
pentilnya ku emut2 sambil meremas
toketnya. Tanganku satunya
menjalar kebawah, menerobos
lebatnya jembutnya dan mengilik2
itilnya. "aakh om, pinter banget
ngerangsang Ayu", erangnya. Ayu
mengangkangkan pahanya supaya
kilikannya di itilnya makin terasa.
Kilikan di itilnya membuat ayu makin
liar. Tangannya mencari kontolku,
diremes dan kepalanya dikocok2.
Ayu bangkit. kontolku yang tegak
berdiri dengan kerasnya. langsung
diraih dan dijilati. Pertama cuma
kepalanya yang dimasukkan ke
mulutnya dan diemut2. Aku meraih
pantatnya dan menarik ayu
menelungkup diatasku. Aku mulai
menjilati memeknya, ayu
menggelinjang setiap kali aku
mengecup bibir memeknya. Dengan
kedua tangan, aku membuka
memeknya pelan2, aku menjilati
bagian dalam bibir memeknya. Ayu
melepaskan emutannya di kontolku
dan mengerang hebat, "om aakh".
Pantatnya menggelinjang sehingga
mulutku melekat erat di memeknya.
"Terus om aakh", erangnya lagi.
itilnya yang menjadi sasaran
berikutnya, ayu makin mengerang
keenakan. memeknya makin
kebanjiran lendir yang terus
merembes, soalnya ayu udah napsu
banget. Cukup lama aku mengemut
itilnya dan akhirnya "Om, Ayu
nyampe om, aakh", erangnya. "om
nikmat banget deh, belum dientot
udah nikmat begini om". Ayu
memutar badannya kesamping dan
berbaring disebelahku. Aku
mencium bibirnya. Kemudian ayu
kunaiki, kutancapkan kontolku
kememeknya dan kudorongnya
masuk pelan2, "Om, enak, masukin
semuanya om, teken lagi om, akh",
erangnya merasakan nikmatnya
kontolku nancep lagi di memeknya.
Aku mengenjotkan kontolku keluar
masuk, ketika sudah nancep kira2
separonya, aku menggentakkan
pantatku kebawah sehingga
langsung aja kontolku ambles
semuanya di memeknya. "Om,
aakh", erangnya penuh nikmat. aku
mengenjotkan kontolku keluar
masuk makin cepet, sambil
menciumi bibirnya sampe akhirnya,
"Om, Ayu nyampe lagi om, ooh",
ayu mengejang2 saking nikmatnya.
memeknya otomatis ikut
mengejang2. Aku meringis2
keenakan karena kontolku diremes2
memeknya dengan keras, tapi aku
masih perkasa.
Kemudian aku mencabut kontolku
dan minta ayu nungging. Aku
menciumi kedua bongkahan
pantatnya, dengan gemas aku
menjilati dan mengusapi pantatnya.
Mulutku terus merambat ke
selangkangannya. Ayu mendesis
merasakan sensasi waktu lidahku
menyapu naik dari memeknya ke
arah pantatnya. Kedua jariku
membuka bibir memeknya dan aku
menjulurkan lidah menjilati bagian
dalem memeknya. Ayu makin
mendesah gak karuan, tubuhnya
menggelinjang. Ditengah
kenikmatan itu, aku dengan cepat
mengganti lidah dengan kontolku.
Ayu menahan napas sambil
menggigit bibir ketika ******
besarku kembali nancep di
memeknya. "Om", erangnya ketika
akhirnya kontolku ambles semuanya
di memeknya. Aku mulai
mengenjotkan kontolku keluar
masuk, mula2 pelan, makin lama
makin cepat dan keras. Ayu kembali
mendesah2 saking enaknya.
toketnya kuremes2 dari belakang,
tapi enjotan kontolku jalan terus.
Ditengah kenikmatan, aku
mengganti posisi lagi, aku duduk di
kursi dan ayu duduk dipangkuanku
membelakangiku. kontolku sudah
nancep semuanya lagi di
memeknya. Ayu menolehkan
kepalanya sehingga aku langsung
melumat bibirnya. Ayu semakin
cepat menaik turunkan badannya
sambil terus ciuman dengan liar.
Aku gak bosen2nya ngeremes
toketnya. Pentilnya yang sudah
keras itu kuplintir2. Gerakannya
makin liar saja, ayu makin tak
terkendali menggerakkan badannya,
digerakkannya badannya turun naik
sekuat tenaga sehingga kontolku
nancep dalem banget. "Om Ayu dah
mau nyampe lagi om, aduh om,
enak banget", erangnya. Tau ayu
udah mau nyampe, aku
mengangkat badannya dari
pangkuanku sehingga kontolku yang
masih perkasa lepas dari
memeknya. "Kok brenti om",
tanyanya protes.
Ayu kutelentangkan lagi diranjang,
aku naiki dia dan kembali
kutancepkannya kontolku kedalam
memeknya. Dengan sekali enjot,
kontolku sudah ambles semuanya.
Aku mulai mengenjotkan kontolku
keluar masuk dengan cepat.
memeknya mulai berkontraksi,
mengejan, meremes2 kontolku,
tandanya ayu dah hampir nyampe.
Aku makin gencar mengenjotkan
kontolku, dan "Om, Ayu nyampe
om, akh", jeritnya. Akupun
merasakan remesan memeknya
karena nyampe. enjotanku makin
cepat saja sehingga akhirnya, "Yu..."
aku berteriak menyebut namanya
dan pejuku ngecret dengan
derasnya di memeknya. "Om,
nikmat banget ya, lagi ya om",
tanyanya. "istirahat dulu ya Yu,
kamu kok gak puas2 si, aku cape
juga nih nggelutin kamu", jawabku.
Aku mencabut kontolku dan
terkapar disebelahnya. Tak lama
kemudian aku kembali terlelap
karena lemes dan nikmat.
Aku terbangun, dah ampir tengah
hari. kulihat Ayu masi terkapar
dengan lelapnya. Toketnya yang
membusung bergerak turun naik
seiring dengan tarikan napasnya.
Kkinya pada posisi mengangkang
sehingga memeknya terkuak
diantara kerimbunan jembutnya.
Memek yang barusan memberikan
kenikmatan tak terhingga bagiku
karena jepitan pada kontolku.
Memandangi tubuhnya pada posisi
menantang seperti itu, napsuku naik
lagi, kontolku kembali mulai
mengeras. Ayu masih terbaring di
ranjang. aku mandi membersihkan
diriku, selesai mandi kulihat ayu dah
terbangun. "enak banget tidurnya
Yu". "Ayu cape banget om, om kok
mandi gak ajak2 Ayu". "Abis
bobonya pules banget, jadi aku gak
bangunin kamu. Dah siang ni, mo
cari makan gak, aku laper". "Ayu
juga laper om, mi presidennya dah
abis buat maen tadi pagi, kudu diisi
batere baru ni, pasti om masi mau
maen ma Ayu lagi kan". "Tau aja
kamu, dah mandi sana". "Ayu gak
bawa ganti om, masak pake baju
yang semalem". "Mo pake bajuku,
kegedean gak". Ayu tubuhnya imut,
sehingga kalo pake pakeanku
pastinya lah kedodoran. "Gini deh,
abis mandi ya terpaksa kamu pake
lagi baju itu. Aku anter kamu pulang
buat tuker baju, baru kita pergi cari
makan". "Ayu tapi masi mo disini
om". "Boleh, kamu boleh ja disini
selama kamu mau, tapi kan kamu
gak mo pake baju yang semalem".
Ayu segera masuk kamar mandi
membersihkan diri, selesai mandi
dia mengenakan pakean yang
semalem, kulihat dalemannya cuma
dimasukkan kantong plastik. "Yu
om, buruan, gatel2 ni, pake baju
yang esemalem". Rumah Ayu gak
jauh dari apartmentku. "Om,
brentinya jauhan dari rumah ya,
ntar keliahatan ma pembantu lagi
Ayu om anter pulang". Aku berhenti
dibawah pohon rindang, Ayu segera
menenteng kantong plastik yang
berisi dalemannya menuju
rumahnya. Cukup lama aku
menunggunya, dia keluar lagi cuma
bercelana pendek dan memakai
tanktop. toketnya yang membusung
nampak sangat menonjol. Aku dah
pengen menggemasi toketnya itu.
"Kamu tu seksi sekali deh Yu, pake
apa aja tetep aja seksi dan cantik".
"Kalo gak pake apa2?" "Wah lebi
lagi, merangsang. Kamu mo makan
apa?". "Terserah om aja, abis makan
Ayu om makan lagi kan". "So pasti
lah, kam kata kamu kita mo isis
bensin buat ronde berikutnya". aku
menuju ke mal yang terdekat dari
tempat itu. Kit puter2 saja disana
mencari makan. "Yu kamu mo aku
beliin pakean?" "Gak ah om, pakean
Ayu dah selemari dirumah".
Akhirnya aku mengajak Ayu makan
pasta di satu resto pasta Itali. Ayu
doyan banget makan pasta, dia
makan semua yang aku pesan
dengan lahapnya. "Wah ngisi
bensinnya banyak banget Yu". "Biar
siap om kerjain lagi".
Pulang makan, ayu berbaring
diranjang dan aku duduk
disebelahnya. "Yu, aku dah napsu
lagi liat badan kamu", kataku.
Langsung Ayu melirik daerah
kontolku, kelihatan sekali sudah
mulai ngaceng karena kelihatan
menggelembung. Aku mengelus2
punggungnya, terus tanganku
pindah mengelus pahanya,
merayap makin dalam sehingga
menggosok memeknya dari luar
celana pendeknya. "Gak berasa om,
lepasin dong pakean Ayu". Aku
membuka kancing celana
pendeknya dan kulorotkan, Ayu
membantu dengan mengangkat
pantatnya keatas. Ayu
mengangkangkan pahanya sehingga
jariku menggosok2 belahan
memeknya dari luar cd. "Ssh om",
erangnya. terus saja aku mengelus
belahan memeknya dari luar cd nya.
Aku mulai menjilati pahanya,
jilatanku perlahan menjalar
ketengah. Ayu hanya dapat
mencengkram sprei ketika
merasakan lidahku yang tebal dan
kasar itu menyusup ke pinggir cd
nya yang kusingkirkan dengan jari,
lalu menyentuh bibir memeknya.
Bukan hanya bibir memeknya yang
kujilati, tapi lidahku juga masuk ke
liang memeknya. Aku terus
mengelus paha dan pantatnya
mempercepat naiknya napsunya.
Sesaat kemudian, aku melepas cd
nya. Kembali terpampang dengan
jelas .memeknya yang sudah tidak
tertutup apa-apa lagi. Aku
mendekap tubuhnya dari belakang
dalam posisi berbaring
menyamping. Dengan lembut aku
membelai permukaannya yang
ditumbuhi jembut yang lebat.
Sementara tanganku yang satunya
mulai naik ke toketnya, menyusup ke
dalam tanktopnya, kemudian kebalik
branya kemudian meremas toketnya
dengan gemas. "Yu, toket kamu
besar dan keras. Jembut kamu lebat
sekali, gak heran napsu kamu besar
ya" kataku dekat telinganya sehingga
deru nafasku menggelitik. Ayu hanya
terdiam dan meresapi dalam-dalam
elusan-elusan pada daerah
sensitifnya. Aku makin getol, jari-
jariku kini bukan hanya mengelus
memeknya tapi juga mulai
mengorek-ngoreknya, tanktop dan
branya dah kulepas sehingga aku
dapat melihat jelas toketnya dengan
pentil yang sudah mengeras. Tak
lama kemudian cd nya pun
menyusul kulepaskan, ayu dah
tlanjang bulet siap menampung
kontolku lagi didalem memeknya.
Ayu merasakan ****** keras di balik
celanaku yang kugesek-gesek pada
pantatnya. Aku sangat bernafsu
melihat toketnya yang montok itu,
aku meremas-remas dan terkadang
memilin-milin pentilnya. Ketika aku
menciumi lehernya, nafasku sudah
memburu, bulu kuduknya
merinding waktu lidahku menyapu
kulit lehernya disertai kecupan. Ayu
hanya bisa meresponnya dengan
mendesah dan merintih, bahkan
menjerit pendek waktu remasanku
pada toketnya mengencang atau
jariku mengebor memeknya lebih
dalam. Kecupanku bergerak naik
menuju mulutnya meninggalkan
jejak berupa air liur dan bekas
gigitan di permukaan kulit yang
dilalui. Bibirku akhirnya bertemu
dengan bibirnya menyumbat
erangannya, aku menciuminya
dengan gemas. Aku bergerak lebih
cepat dan melumat bibirnya.
Mulutnya mulai terbuka
membiarkan lidahku masuk, aku
menyapu langit-langit mulutnya dan
menggelitik lidahnya dengan lidahku
sehingga lidahnya pun turut beradu
dengan lidahku. Kami larut dalam
birahi, aku memainkan lidahku di
dalam mulutnya.
Setelah puas berciuman, aku
melepaskan dekapannya dan
melepas pakeanku. Maka
menyembullah kontolku yang sudah
ngaceng dari tadi. Ayu tetep saja
melihat takjub pada kontolku yang
begitu besar dan berurat, "Om,
Ayubelum pernah melihat ******
sebesar dan sepanjang ****** om".
Ayupun pelan-pelan meraih
kontolku, tangannya tak muat
menggenggamnya. "Ayo Yu, emutin
kontolku" kataku. Kubimbing
kontolku dalam genggamanku ke
mulutnya. ayu terus memasukkan
lebih dalam ke mulutnya lalu mulai
memaju-mundurkan kepalanya.
Selain mengemut Ayu mengocok
ataupun memijati biji pelirnya.
"Uaahh.. ennakk banget, kamu udah
pengalaman yah" ceracauku
menikmati emutannya, sementara
tanganku yang bercokol di toketnya
sedang asyik memelintir dan
memencet pentilnya. Tangan
kananku tetap saja mempermainkan
memek dan itilnya. Ayu
menggelinjang gak karuan, tapi
kontolku tetap saja diemutnya. Ayu
hanya bisa melenguh tidak jelas
karena mulutnya penuh dengan
kontolku yang besar. "Yu, kita mulai
aja ya. Aku udah gak tahan nih
pengen menikmati memek kamu
lagi", kataku.
Aku menelentangkan Ayu, aku
mengambil posisi ditengah
kangkangannya, kontolku yang
besar dan keras kuarahkan ke
memeknya yang sudah makin
basah. Ayu menggeliat2 ketika
merasakan betapa besarnya ******
yang menerobos masuk memeknya
pelan2. memeknya berkontraksi
kemasukan ****** gede itu. "Yu,
memek kamu peret banget", kataku
sambil terus menekan masuk
kontolku pelan2. "abis ****** om
besar sekali. Memek Ayu baru
sekarang kemasukan yang sebesar
****** om, masukin terus om,
nikmaat banget deh rasanya",
jawabnya sambil terus menggeliat.
Setengah kontolku telah masuk. Dan
satu sentakan berikutnya, seluruh
kontolku telah ada di dalam
memeknya. Ayu hanya
memejamkan mata dan
menengadahkan muka saja karena
sedang mengalami kenikmatan tiada
tara. Aku mulai mengenjotkan
kontolku keluar masuk dengan
pelan, makin lama makin cepat
karena enjotannya makin lancar.
Terasa memeknya mengencang
meremas kontolku, nikmat banget
deh. Tangankua mulai bergerilya ke
arah toketnya. toketnya kuremas
perlahan, seirama dengan enjotan
kontolku di memeknya. Ayu hanya
menoleh ke kanan dan ke kiri,
Pinggulnya mengikuti goyangan
pinggulku. kontolku terus saja
kukeluar masukkan mengisi seluruh
relung memeknya. Sambil
mengenjotkan kontolku, aku
mengemut pentilnya yang keras
dengan lembut.Kumainkan pentil
kanan dengan lidahku, namun
seluruh permukaan bibirku
membentuk huruf O dan melekat di
toketnya. Ini semua membuat ayu
mendesah lepas, tak tertahan lagi.
Aku mulai mempercepat enjotannya.
Ayu makin sering menegang, dan
merintih, "Ah... ah..." Dalam
enjotannya yang begitu cepat dan
intens, ayu menjambak rambutku,
"Aaahhh om, Ayu nyampee,"
lenguhan panjang dan dalam keluar
dari mulutnya. Ayu udah nyampe.
Tangannya yang menjambak
rambutku itu pun terkulai lemas.
Aku makin intens mengenjotkan
kontolku. Bibirnya yang tak bisa
menutup karena menahan
kenikmatan itu pun kulumat, dan
ayu membalasnya dengan lumatan
juga. Kami saling berpagut mesra
sambil bergoyang. Tangan kananku
tetap berada ditoketnya, meremas-
remas, dan sesekali
mempermainkan pentilnya. Terasa
memeknya mencengkeram ******
gedeku. "Uhhh," aku mengejang.
Satu pelukan erat, dan sentakan
keras, kontolku menghujam keras ke
dalam memeknya, mengiringi
muncratnya pejuku. Tepat saat itu
juga ayu memelukku erat sekali,
mengejang, dan menjerit, "Aahhh".
Kemudian pelukannya melemas.
Ayu nyampe untuk kedua kalinya,
namun kali ini berbarengan dengan
ngecretnya pejuku.
Setelah dengusan napas mereda,
aku mencabut kontolku dari
memeknya dan terkapar
disebelahnya. "om, ****** om
lemes aja udah gede, gak heran kalo
ngaceng jadi gede banget. Bener
kata temen Ayu, makin gede ******
yang masuk, makin nikmat rasanya",
katanya. "memangnya ******
cowok kamu kecil ya Yu", tanyanya.
"Gede sih om, tapi gak segede
****** om, tapi nikmat banget
deh", jawabnya sambil menguap.
Tak lama kemudian ayu kembali
terlelap. Ayu terbangun karena
hpnya bunyi, sms dari Ana rupanya,
ngingetin kalo mereka akan kumpul
malem ini untuk blajar bersama.
"Dari sapa Yu". "Ana om, ngingetin
buat blajar bersama di tempat Ana
malem ini. Udahan deh nikmatnya
ya om, kapan Ayu ngerasain nikmat
kaya gini lagi om". "Kapan aja kamu
mau, aku siap kok Yu, aku juga
nikmat banget deh ngentotin kamu.
Kamu yang paling nikmat dari
semua abg yang pernah aku
entotin". Ayu bangkit dari ranjang
menuju kamar mandi. Gak lama
kemudian dia sudah keluar dari
kamar mandi dan giliranku untuk
membersihkan diri. Setelah rapi
berpakaian, aku mengantarkan Ayu
kembali ke rumahnya, Ayu
mengambil buku2 yang diperlukan
untuk belajar bersama, aku
mengantarkannya ke tempat Ana.
"Om, nanti jam 9an jemput Ayu lagi
ya, Ayu masi pengen ngerasain
nikmat ma om lagi, bole ya om".
Wah hebat banget ni akak, gak ada
puasnya. "Ya deh, nanti aku tunggu
kamu disini ya, aku sms kamu deh
kalo dah sampe". "Nanti Ayu sms
om juga deh kalo dah mo selesai
blajarnya, biar om gak nunggu
kelamaan. Kalo dah malem kan
jalannya gak macet om ke tempat
Ana".
Jam 9, aku dah standbye deket
tempatnya ana, ayu dah sms aku
beberapa waktu yang lalu ngasi tau
bahwa dia dah selesai blajarnya.
Aku mengajak ayu ke pantai,
menikmati udara laut yang segar.
Bosen kalo ditempatku terus. "Kamu
dah makan Yu". "Udah om, om dah
makan". "Ya udah dong sayang". "Ih
om mulai deh nggombalin Ayu,
pake sayang2an segala. Kok kita
kesini si om, Ayu kan pengen
ngerasain nikmat lagi ma om".
"Bosen ditempatku terus Yu, kita ke
motel aja yuk, deket sini ada kok".
Aku langsung mengrahkan mobil
menuju ke motel. Mobil masuk
garasi dan petugas menutup rolling
doornya. Aku menggandeng Ayu
naik ke lantai 2. Gak lama kemudian
petugas menagih biaya kamar, aku
membereskannya. Ayu heran
melihay banyaknya kaca sekeliling
ruang dan dilangit2. "Buat apa kaca
sebanyak ini om". "Kan sensasinya
beda Yu, lagi maen sembari melihat
kita yang lagi maen". Ayu membuka
pakaiannya dan hanya mengenakan
daleman yang tipis berbaring
diranjang, akupun segera melepas
pakaianku meninggalkan cd nya saja
dan berbaring disebelahnya.
kemudian aku mulai meremas-
remas pantatnya dengan gemas.
setelah itu tanganku mulai
menyusup ke dalam cdnya dan
meremas kembali pantatnya dari
dalam. Kemudian, aku mengangkat
satu kakinya dan menahannya selagi
tanganku satunya meraih
memeknya. "Ohh.. om," rintihnya.
Jariku dengan lincah menggosok-
gosok lubang memeknya yang mulai
basah. Nafasnya juga mulai cepat
dan berat. Aku membuka cdnya dan
membuka lebar-lebar pahanya
sehingga memeknya terpampang
lebar untuk dijelajahi oleh tanganku.
dengan sigap tanganku kembali
meraih memeknya dan
meremasnya. Aku menjilati
telinganya ketika tanganku mulai
bermain diitilnya. Napsunya sudah
tak tertahankan lagi. Ayu mulai
mendesah-desah tak keruan. Jilatan
maut di telinganya menambah
nafsunya. Aku terus menekan-nekan
itilnya dari atas ke bawah. ayu
meracau tak karuan. "Ahh.. Shh..
om" desahnya bernafsu. Jariku
dengan lihai mengggosok-gosok
dan menekan itilnya dengan
berirama. desahannya berubah
menjadi rintihan kenikmatan. Tak
sampai 15 menit kemudian, ayu
nyampe. "om, nikmat banget,
belum dientot saja sudah nikmat,"
desahnya, tangannya meremas
tanganku yang sedang bermain di
itilnya dengan bernafsu. Aku
merentangkan kedua pahanya.
Kujilat bibir memeknya, rasa
menggelitik yang luar biasa
menyerang tubuh Ayu. Jilatanku
menjalar ke itilnya, kugigit lembut
itilnya yang kian merangsang
napsunya. Ayu melenguh keras
disertai jeritan-jeritan kenikmatan
yang seakan menyuruh aku untuk
terus dan tak berhenti. Melihat
reaksinya, aku terus menggesekan
jariku di liang memeknya yang
sudah membanjir. Tak kuasa
menahan nikmat, ayu pun
mendesah keras terus-menerus.
Ayu meracau tidak beraturan.
Kemudian memeknya
mengeluarkan cairan deras bening,
ayu nyampe untuk kedua kalinya.
"om, ooh", lenguhnya.
Aku membuka branya dan meremas
toketnya dengan sangat keras. Ayu
melenguh sakit, kemudian pentilnya
yang menjadi sasaran berikutnya,
kupilin dan kucubit pelan. Napsunya
kembali berkobar, memeknya
kembali membasah, "om, entotin
Ayu sekarang, Ayu udah napsu
banget om", erangnya. Akupun
mencopot cdku, ****** besarku
sudah ngaceng berat mengangguk2.
Aku menggesekkan kepala kontolku
ke bibir memeknya yang sudah
basah. Ayu merasakan sensasi lebih
daripada jilatan lidahku di
memeknya sebelumnya hingga Ayu
merintih keras saking nikmatnya.
"Ahh! om.. Ohh.. Entotin Ayu"
racaunya. Dengan perlahan aku
memasukkan kepala ****** ke
dalam memeknya, segera aku
menyodok-nyodok kontolku dengan
kuat dan keras di memeknya.
Rasanya nikmat sekali. Aku
mendesah terus-menerus karena
kerapatan dan betapa enaknya
memeknya. kontolku yang panjang
dan besar terasa menyodok bagian
terdalam memeknya hingga
membuatnya nyampe lagi. "om, Ayu
nyampe om, aakh nikmatnya",
erangnya.
Kemudian aku membalikkan
badannya yang telah lemas dan
menusukkan kontolku ke dalam
memeknya dari belakang. Posisi
doggie ini lebih nikmat karena
terasa lebih menggosok dinding
memeknya yang masih sensitif.
Akhirnya setelah menggenjotnya
selama setengah jam, aku ngecret
didalam memeknya. Pejuku terasa
dengan kuat menyemprot dinding
memeknya. aku menjerit-jerit nikmat
dan badanku mengejang-ngejang.
Aku dengan kuat meremas toketnya
dan menarik-narik pentilnya. Setelah
reda, aku berbaring di sebelahnya
dan menjilati pentilnya. Pentilnya
kusedot-sedot dengan gemas. Aku
ingin membuatnya nyampe lagi.
Tanganku kembali menjelajahi
memeknya, namun kali ini jariku
masuk ke dalam memeknya. Aku
menekan-nekan dinding memeknya.
Ketika sampai pada suatu titik,
badannya mengejang nikmat dan
aku kembali menggosok-gosok
daerah rawan itu dan menekannya
terus menerus. itulah G-Spot. Ayu
tidak bertahan lama dan akhirnya
nyampe lagi untuk kesekian kalinya.
Badannya mengejang dan
memeknya kembali berlendir. "om
nikmat banget deh malem ini",
katanya. "Masi mo lagi kan sayang".
"Kalo om masi kuat ya mau aja".
Aku mencium bibirnya. ayu
menyambut ciumankua dengan
napsu juga, bukan cuma bibir yang
main, lidah dan ludah pun saling
belit dan campur baur dengan
liarnya. Sebelah kakinya ngelingker
di pinggulku supaya lebih mepet
lagi. Tanganku mulai main, menjalari
pahanya. Tanganku terus menjalar
sampai menyentuh celah di pangkal
pahanya. memeknya kugelitik-gelitik.
Ayu menggelepar merasakan jari-
jariku yang nakal. Bibir kulepas dari
bibirnya. "Hmmhhh...enak, om."
jeritnya. jari-jariku tambah nakal,
menusuk lubang memeknya yang
sudah berlendir dan mengocoknya.
Ayu tambah menjerit-jerit.
"om...hhh...masukkin ****** om,
Ayu udah nggak
tahan..hhhh...hhh..." Aku segera
memposisikan diatasmya yang
sudah telentang mengangkang.
kontolku ditancapkan ke memeknya,
ayu melenguh keenakan, "om
****** om nikmat banget deh".
****** kudorong lagi sampai
mentok. "Om..oohhh..nikmatnya"
jeritnya. ****** kukocok keluar
masuk memeknya. ayu mulai
mengejang-ngejang lagi dan
bibirnya tak henti-henti
menyuarakan kenikmatan. Kurang
lebih dua puluh menitan akhirnya
aku ngecret. Ugh, rasanya enak
bener. pejuku berhamburan keluar,
bermuncratan dan menembak-
nembak didalam memeknya. Ayu
sendiri sudah beberapa kali nyampe
sampe memeknya mengejang-
ngejang keenakan. Lendir dari
memeknya membanjir...meleber di
paha, betis dan pantatnya. Ayu
menggeletak lemas. Aku dan dia
sama-sama mandi keringat.
Nafasnya terengah-engah tak
beraturan. dia merebahkan
badannya di sampingku. "Om, dah
waktunya pulang, sedih ya, tapi Ayu
besok mesti sekolah lagi, pengen
nangis deh om". "Jangan nangis
sayang, masi banyak waktu laen kok
buat kita berdua", aku
menenangkan diri. Setelah
bebersih, kita meninggalkan motel
dan aku mengantarkan Ayu pulang.
Luar biasa hari ini, lemes rasanya
aku nggelutin Ayu seharian, tapi
nikmatnya top markotop.

Published with Blogger-droid v2.0.4

0 komentar:

Posting Komentar